Dalam pengertian klasik, “martyria” diartikan sebagai keberanian mengurbankan hidup demi mempertahankan iman. Pada dewasa ini, istilah “martyria” dipakai lebih positif. Istilah ini lebih menunjukkan dan menonjolkan kesaksian iman: bagaimana umat memberi kesaksian hidup (lewat sikap dan perbuatan) yang didasari dan digerakkan oleh iman. Maka bidang ini dalam Gereja (baca: Paroki) mengarah pada bidang yang mengelola program-program yang berkaitan dengan relasi dengan pihak luar (dimensi eksternal Gereja). Maka di dalamnya ada “kerasulan awam”, “hubungan antar agama dan kepercayaan” dan “media sosial”.