Senin Prapaska I

March 2, 2020

Im 19:1-2.11-18
Mazmur : Mzm 19:8.9.10.15
Injil : Mat 25:31-46

Baik kambing maupun domba sama-sama terkejut ketika Raja (Semesta Alam)mengatakan bahwa mereka sudah/tidak melakukan sesuatu terhadapnya. Maka mereka pun bertanya “Tuhan bilamanakah kami melihat engaku…..” Lalu Raja itu menerangkan keterhubungan antara yang selama ini mereka lakukan dan tidak mereka lakukan dengan Sang Raja. Mereka tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa apa yang selama ini terjadi mencerminkan sikap hidup mereka sebagai orang beriman (di hadapan Raja Semesta Alam). Nampak sekali bahwa kambing yang ada di sebelah kiri menghayati hidup yang dikotomis: memisahkan hidup beriman kepada Allah dengan hidup keseharian. Maka mereka akan menduduki api abadi yang penuh siksaan yang diperuntukkan bagi para Iblis.

Sebaliknya para domba yang di sebelah kanan mengintegrasikan iman dalam hidup keseharian mereka. Iman mereka mengalir dan mewujud dalam tindakan kasih terutama kepada mereka yang sangat membutuhkan; mereka yang tidak bisa membalas balik kebaikannya.

Hidup rohani itu bukan hanya soal kekudusan pribadi. Hidup rohani itu adalah integrasi antara usaha kekudusan diri dengan tindakan sosial. Masa Prapaska menjadi saat, momentum yang baik untuk menata kehidupan pribadi kita; mengintegrasikan kehidupan rohani iman kita dalam wujud tindakan nyata kita kepada sesama.