Selasa Oktaf Paska

April 18, 2020

Kisah Para Rasul 2: 36-41; Yohanes 20: 11-18

Orang yang larut dalam kesedihan seringkali tidak bisa melihat keadaan di sekitarnya secara objektif; dan yang lebih parah lagi, orang yang larut dalam kesedihan bisa  tidak peduli bahkan melupakan orang-orang yang ada di sekitarnya. Inilah yang terjadi dalam diri Maria Magdalena. Kematian Yesus membuat ia larut dalam kesedihan. Dan kesedihan inilah yang menutup matanya akan kehadiran Yesus yang ada di dekatnya.

Maria bisa mengenal Yesus ketika ia mendengarkaan namanya dipanggil oleh Yesus. Sapaan Yesus yang sangat personal dengan menyebut namanya membuat mata Maria terbuka dan mengenal Yesus. Dengan kata lain Maria keluar dari kesedihannya.

Para saudara, kita pun bisa belajar dari Maria untuk membuka diri terhadap sapaan Yesus, terutama di saat kita mengalami kesedihan. Dengan mendengarkan sapaan Yesus kita menyadari bahwa Yesus selalu ada di dekat kita. Seperti Maria kita akan dimampukan keluar dari kesedihan kita dan pergi menjadi pewarta suka cita.