Sabtu Pekan Biasa III
February 2, 2020
2Sam 12:1-7a.10-17
Mazmur : Mzm 51:12-13.14-15.16-17
Injil : Mrk 4:35-41
Banyak orang beranggapan bahwa Allah itu menghukum. Penderitaan, nasib sial, penyakit seringkali dianggap sebagai hukuman dari Allah atas kejahatan, dosa yang dilakukan manusia. Itu anggapan orang jaman Perjanjian Lama, seperti terungkap dalam bacaan Pertama. Tetapi ketika kita memasuki Perjanjian Baru, Yesus menyatakan Dia datang bukan untuk menghukum. Sebaliknya Ia mengungkapkan bahwa pilihan pribadi orang itulah yang menghukum.
Kita bisa melihat contohnya, silahkan orang korupsi, bahkan kekayaan Gereja, Allah tidak akan menghukun. Tetapi ketika dia ketahuan, maka umat, masyarakat akan memberi label negatif kepadanya, tidak lagi memberi kepercayaan, dsb. Kita masih bisa memberi contoh banyak lagi, tetapi kita memberi kesempatan kepada pembaca untuk menemukan sendiri dalam dirinya.
Lalu bagaimana kalau orang sudah mendapatkan hukuman sebagai konsekuensi dari tindakannya? Daud memberi contoh yang sangat bagus. Hukumannya dikurangi; ia tetap dicintai Tuhan, karena ia mau mengakui kesalahan dan keberdosaannya dan sekaligus menyesalinya. Ia menunjukkan pertobatannya secara nyata: tidak mau makan dan tidur di lantai. Kita pun akan terhindar dan diringankan dari hukuman itu ketika kita mau bertobat secara nyata.