Renungan Senin Pekan Biasa XXX

October 27, 2020

Luk 13:10-17

“Bukankah Wanita keturunan Abraham ini harus dilepaskan dari ikatannya sekalipun pada hari Sabath?”

Saudara-Saudariku yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Bacaan injil pada hari ini mengenai Seorang wanita dari keturunan Abraham yang sakit sampai punggungnya bungkuk dan tidak bisa berdiri tegak. Ia disembuhkan Yesus pada hari Sabat: Hari dimana orang tidak boleh bekerja. Yesus dapat merasakan betapa beratnya penderitaan yang dialami perempuan itu. Sehingga Yesus tidak mau peduli kalau hari itu adalah hari Sabat. Kemudian Yesus memangil wanita itu dan sembuhlah wanita itu.

Bacaan pada hari ini mengingatkan kita bahwa kita di dunia ini hidup di dalam kasih. Maka untuk itu di dalam kehidupan kita, Kasih dan Keselamatan itu sangat penting. Ketika kita melihat penderitaan orang lain rasa iba sering muncul dalam hati kita. Kadang dalam kenyataan kita juga pernah berfikir bahwa itu bukan tangung jawab kita, dan bukan urusan kita. Justru itu kita sebagai manusia yang beriman, ketika melihat penderitaan orang lain berbuat baiklah. Dengan berbuat baik, menolong sesama itu tidak dibatasi waktu di bandingkan aturan-aturan, dan lakukan dengan niat yang benar-benar tulus iklas dan murni dari hati kita sendiri, tetapi bukan kemunafikan.

Dalam bacaan injil ini juga Tuhan mengajarkan kita untuk percaya dan berbagi berkat terhadap sesama kita. Dengan berbagi kebaikan itu adalah indah, apalagi Tuhan mengetahuinya kebaikan kita terhadap sesama, sungguh berbahagialah Tuhan melihatnya.

Di sini juga kita harus menujukkan diri kita kepada Tuhan, jangan lari dari Tuhan dalam arti rajin-rajinlah beribadah pergi ke rumah Tuhan. Tuhan mengerti tentang keadaan kita di duniawi. Ketika kita sakit dan kita tidak mau mengalami penderitaan tersebut, dan rindu akan kesembuhan. Tuhan pasti akan berbuat sesuatu terhadap kita, karena Yesus sangat mengasihi manusia. Yesus sadar akan tugas-Nya , bahwa ia diutus ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Karena itu ia selalu berbelas kasih dalam hidup-Nya dan mengingatkan kita juga bahwa kita selalu berbuat yang sama dalam kasih Tuhan dan dalam hidup kita.

Marilah saudara-saudariku yang terkasih, semoga dimanapun  kita berada dan segala aktifitas kita yang kita kerjakan, Tuhan selalu membantu dan menyadarkan kita dalam setiap apapun dan penuh dengan makna.

Semogan Tuhan menyertai kita dan membimbing kita selalu.

AMIN.

Nama : Rosita (Mahasiswi STAKatN : Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak)