Renungan Rabu Pekan Biasa XXXII-2

November 13, 2020

Luk 17:11-19

“Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu”

Saudara-saudariku yang terkasih. Bacaan Injil kita pada hari ini mengenai sepuluh orang kusta yang mengharapkan penyembuhan dari Yesus. Pada saat itu ketika Yesus berjalan ke Yerusalem dan Ia menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.

Ketika orang mendengar bahwa Tuhan Yesus berada di suatu desa. Lalu datanglah orang-orang kusta dan berteriak, meminta pertolongan kepada Tuhan Yesus agar dapat mengasihi mereka. Kesepuluh orang kusta ini dikucilkan oleh masyarakat mereka karena mengalami penyakit kusta dan mereka dianggap najis.

Yesus mendengar dan memandang mereka itu dan mau menyembuhkan mereka. Kemudian Yesus menyuruh mereka untuk memperlihatkan diri mereka kepada Imam bahwa mereka sembuh.

Dari kesepuluh orang kusta itu, hanya ada satu orang yang mengerti dan tahu bersyukur. Dia orang dari Samaria yang menganggap Tuhan itu tidak ada, lalu ia kembali kepada Yesus, dan menyembah Tuhan Yesus. Bahwa dia berpikir Tuhan Yesus telah menyelamatkan dia.

Saudara-saudariku yang terkasih, kadang-kadang hidup kita di dunia ini, ketika kita susah dan ingin memiliki segalanya untuk memenuhi kehidupan, kemudian apa yang kita inginkan itu begitu lama sekali kita capai dan perlu bertahun-tahun agar mendapatkannya. Misalnya berkeinginan beli rumah mewah, mobil keren dan lain sebagainya. Setelah itu dengan bertahun-tahun kita memikirkannya, akhirnya rezeki pun tercapai.

Nah di situ kita diuji bukan hanya diuji pada saat kesusahan tetapi kita juga diuji setelah kita mendapatkannya, Bagaimana reaksi kita, bagaimana tingkah laku kita, bagaimana keseharian kita dengan orang-orang lain, sudah mengucap syukur tidak atau apakah lupa akan Tuhan.

Nah kadang-kadang ketika kita sudah mendapatkan apa yang yang kita inginkan Lalu tercapai dan sudah kita miliki, kadang kita seperti sembilan orang kusta Yahudi yang setelah merasa sembuh lalu tidak kembali kepada Tuhan untuk bersyukur, tidak berterima kasih dan lupa dengan apa yang sedang terjadi.

Ibaratkan dalam kehidupan kita sehari-hari, kita Meminta apa yang tidak kita punya baik itu kepada Tetangga, teman atau sahabat, maupun keluarga kita. Dengan seenaknya kita Meminta apa yang tidak kita punya lalu diberi, kemudian di terima, setelah di terima lalu kita lupa atas kebaikan yang dimiliki oleh orang tersebut.

Ini yang sering kali terjadi di kehidupan kita. Ada banyak hal yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita namun kita jarang merasa bersyukur bahkan cenderung bersungut-sungut di hadapanNya.

Saudara-saudariku yang terkasih, jika ini yang sering terjadi, dan sering kita alami, segeralah bertobat dan ingat bahwa Tuhan Yesus senantiasa melakukan mukjizat besar dalam kehidupan kita.

Saudara-saudariku yang terkasih, Semoga renungan kita pada hari ini dapat membantu kita dalam menyadari hati kita terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat dalam kehidupan kita dan semoga renungan ini dapat berguna untuk kita kedepannya, Tuhan Yesus memberkati kita semua Amin.

 

Nama : Rosita

Mahasiswa PPL (STAKatN : Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak)