Renungan Jumat Advent III

December 20, 2019

Yesaya 7: 10-14; Lukas 1: 26-28

Pesan Injil hari ini lebih mudah dimengerti bila disandingkan dengan perikop sebelumnya yang dibacakan kemarin. Tetapi kita juga dibantu oleh Bacaan dari kitab nabi Yesaya. Yesaya memberi kesempatan kepada Ahaz untuk meminta tanda. Tapi ia memilih untuk tidak mau mencobai Tuhan. Ia membiarkan Allah memberi tanda, sehingga ia mau mengenali tanda yang dari Allah itu.

Maria mengalami hal yang sama dengan Zakharia (perikop sebelumnya yang dibacakan kemarin). Mereka sama-sama tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kehamilan. Tetapi yang penting adalah sikap mereka terhadap kabar yang disampaikan malaikat. Zakharia meragukannya; Maria mencari penjelasan peristiwanya. Sikap ini menyiratkan perbedaan sikap terhadap kabar yang dibawa malaikat. Maria membiarkan dirinya dipakai oleh Allah untuk mewujudkan hal besar bagi keselamatan manusia.

Peristiwa datangnya penyelamat dunia dan dengan demikian juga keselamatan bagi manusia, terjadi melalui kemauan dan keterlibatan manusia untuk dipakai oleh Allah, suatu tanda dari Allah yang dinyatakan kepada manusia. Mari kita membuka diri terhadap rencana Allah, supaya hidup kita dipakai oleh Allah untuk mewujudkan janjiNya bagi keselamatan manusia.