Renungan Harian Kamis Pekan Biasa XXXI-2

November 5, 2020

Injil Lukas 15:1-10

“Perumpamaan tentang domba yang hilang”

Saudara/i yang dikasih Tuhan kita Yesus Kristus. Pada Injil hari ini dikatakan bahwa salah satu ciri khas dalam pengajaran Tuhan kita Yesus Kristus adalah dengan menggunakan perumpamaan. Dengan melalui perumpamaan ini, seseorang tidak pernah merasa digurui, tetapi kita selalu dapat menemukan adanya suatu kebenaran di dalam pengajaran-Nya. Pada perumpamaan tentang adanya domba yang hilang, Yesus juga telah menanggapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang tidak pernah senang dan suka melihat ada banyak orang pemungut cukai dan orang berdosa yang datang kepada Yesus. Mereka semua pun pada tidak senang, karena mereka  merasa akan keselamatan yang sudah mereka jaga dan pertahankan juga. Tetapi kini seolah sudah terbagi dan dinikmati oleh pihak-pihak lain. Sehingga kini pun Yesus juga mau meluruskan anggapan dari orang-orang yang telah merasa bahwa dirinya paling benar yang sudah berhak juga akan mendapatkan keselamatan. Sementara itu ada orang lain juga yang dicap sangat jelek di masyarakat juga tidak pernah bisa untuk dapat memperoleh kemurahan Allah itu sendiri.

Melalui perumpamaan inilah Yesus sering kali menggunakan gambaran dan bahasa yang sangat mengejutkan. Misalnya adanya seorang pengembala yang meninggalkann 99 domba untuk mencari 1 domba yang sudah hilang. Bahkan juga pasti ada diantara kita yang mempertanyakan bagaimana nanti kalau yang 99 domba itu juga malah hilang? Tentu saja jawaban dari kita juga sama yaitu akan dicari oleh gembala itu. Yang perlu kita tahu dan sadari ialah bahwa kunci utama dari perumpamaan ini terletak pada suka cita yang sangat unik, seperti inilah yang sudah jelas dipakai oleh Yesus sendiri untuk bisa dapat mengungkapkan pertobatan orang-orang yang berdosa. Dan Allah juga sangat bahagia bisa melihat kita umat manusia untuk bertobat bahkan Diapun akan pergi untuk mencari yang tersesat lagi.

Semoga dengan renungan tentang perumpamaan ini, kita selalu berbuat baik dan tidak berbuat dosa lagi. Agar kita tidak seperti domba yang hilang penuh dengan kesesatan lagi. (Fransiska Amalia Jessica, mahasiswa STAKat Negeri Pontianak PPL di paroki Keluarga Kudus Pontianak).