Renungan Harian Jumat Pekan Biasa XXXI-2

November 7, 2020

(Flp 3:19)

“Kesudahan mereka ialah kebinasaan. Kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.”

Kebanyakan orang lebih mementingkan atau mengutamakann tradisi mereka masing-masing di atas firman Tuhan. Contohnya saja di kampung-kampung yang adat dan tradisinya masih sangat kuat. Dengan cara-cara yang sudah diberikan secara turun-temurun, yang menjadi lebih berharga dibandingkan Kitab Suci atau Firman Tuhan.  Barang siapa yang melanggar, tidak menaati adat tradisi, atau melawan suatu tradisi tersebut, dianggap pelanggaran berat, tetapi jika  berlawanan dengan Firman Tuhan dianggap biasa saja atau tidak apa-apa.

Perlu kita perhatikan, bahwa kalau kita terjebak dalam budaya atau tradisi berarti kita belum dapat dibebaskan oleh Firman Tuhan dan masih saja dikuasai oleh dosa duniawi. Kita perlu mencermati firman Tuhan yang mana yang perlu kita ikuti dan yang tidak. Yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan pastilah jangan kita ikuti, kalau memang benar-benar mengimani Firman Tuhan. Tetapi, jika sudah benar-benar menyatu dan ingin mengikuti perintah Tuhan, maka kita akan mendapatkan jalan kebenaran. Fokus utama kita manusia di dunia ini adalah surga, maka dari itu, budaya, tradisi dan adat juga harus mengikuti surgawi.

Sebagai seorang beriman marilah kita berpegang teguh pada iman kita, mengikuti cara-cara surgawi, berpegang pada panduan surgawi. Marilah kita arahkan fikiran kita ke surga.

 

Mari kita merenungkan adakah budaya atau tradisi duniawi yang masih saya ikuti  berada dan kita tempatkan di atas kebenaran Firman Tuhan? (Yolanda, mahasiswa PPL STAKat Negeri Pontianak)