Rabu Pekan Paska VI

May 23, 2020

Kisah Para Rasul 17: 15.22 – 18: 1; Yohanes 16: 12-15

 

Bapa Paus dalam Surat Apostolik Evangelii Gaudium menyebutkan bahwa Gereja harus memperhatikan “Areopagus-areopagus modern”. Istilah ini mau menunjukkan kepada masyarakat yang memiliki pujaan baru yang tidak dikenal. Lihat misalnya, sikap orang, bukan hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa, terhadap HP. Kalau anak diminta untuk meninggalkan HP atau kita mengambil HP dari anak, apa reaksi mereka? Marah, nangis, bahkan ada yang melawan. Lihat orang dewasa yang tidak bisa melepaskan dirinya dari HP. Kalau HP tertinggal mengalami kebingungan. Hal yang tak pernah terjadi terhadap Allah.

Banyak keluarga, bukan hanya suami saja, tetapi juga suami dan istri: bekerja dan bekerja dan bekerja; rela meninggalkan anak bayinya diasuh oleh neneknya atau bahkan hanya oleh baby-sitternya. Sepertinya kalau tidak bekerja dan keduanya tidak bekerja, hidup mereka akan runtuh. Akibatnya, tidak ada waktu untuk hidup sosial, apalagi keterlibatan dalam aktivitas gerejani dan komunitas kristiani. Inilah beberapa contoh Areopagus modern yang dialami oleh kebanyakan masyarakat sekarang: munculnya “allah” yang tidak mereka kenali. Mengapa mereka tidak mengenali allah itu? Karena, meskipun sudah mengikuti Kristus dan menerima Sakramen Khrisma, menerima Roh Kudus secara peneuh, tetapi seringkali kehadiran Roh Kudus itu disepelekan, malah sama sekali jauh dari penghayatan. Maka tidak mengherankan kalau mata hati mereka dibutakan.

Yesus dalam bacaan Injil hari ini mengingatkan “Apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran”. Ia akan membuka mata kita, menunjukkan kebenaran sejati, yang adalah Allah sendiri. Deus est unum, bonum, et verum (Allah itu Satu, Baik dan Benar). Maka para Saudara, mari kita menghayati kehadiran Roh Kebenaran, Roh Kudus itu, agar Ia membimbing kita pada kebenaran itu, pada ALlah yang benar itu, sehingga kita terhindar dari penyembahan kepada allah yang tidak kita kenal; tetapi kita benar-benar menyembah Allah yang benar, yang diwartakan oleh Kristus sendiri.