Rabu Paska II-A

April 24, 2020

Kisah Para Rasul 5: 17-26; Yohanes 3: 16-21

Siapa yang tidak pernah berdosa? Bagaimana rasanya berdosa? Memang berdosa secara obyektif terasa enak, memberi kenikmatan dan kepuasan. Tetapi kalau direnung-renungkan dan dirasa-rasakan secara mendalam, dosa membawa penyesalan yang seringkali tak tertebus; membawa ketidaknyamanan dalam banyak hal. Dosa mungkin akan selesai ketika kita dihukum. Tetapi apakah hukuman akan menghentikan dosa?

Allah menyikapi dosa manusia bukan dengan hukuman. Pilihan manusia sendiri lah yang akhirnya menjadi hukumannya, karena manusia tidak memiliki pilihan lain lagi selain pilihan dosanya. Allah menyikapi dosa manusia dengan menunjukkan kasihNya yang begitu besar: mengutus PuteraNya yang tunggal ke dunia. Penyesalan karena hukuman, tidak membawa perubahan; tetapi ketika penyesalan ditumbuhkan karena nilai yang baik, yaitu cinta Allah, maka penyesalan ini akan mengubah orang dari dalam.

Petrus dan Yohanes menjadi rasul yang luar biasa, yang tidak takut pada penguasa dan penganiayaan yang mungkin ditimbulkannya, karena mereka disentuh, dan merasakan kasih ALlah yang luar biasa itu.

Mari kita berusaha merasakan dan mengalami kasih Allah, supaya hidup kita diubah oleh kasih itu.