Kamis Pekan Biasa IV

February 6, 2020

1Raj 2:1-4.10-12
Mazmur : 1Taw 29:10.11ab.11d-12a.12bcd
Injil : Mrk 6:7-13

Di akhir hidupnya, Daud menasihati Salomo untuk menjadi ā€œksatriaā€. Kalau dikontektualkan pada jaman ini, kita mengerti ā€œksatriaā€ itu adalah orang yang bisa memenangkan hidup pribadi dan hidup sosial berkat kebiasaan-kebiasaan seperti ditulis oleh Stephen Covey. Atau orang yang memiliki bukan hanya ā€œhard skillsā€ tapi juga ā€œsoft skillsā€ seperti dipromosikan di dunia pendidikan. Orang religius akan mengatakan bahwa seorang ksatria alh orang yang memiliki banyak keutamaan (virtues) hidup.

Menarik sekali bahwa nasihat Daud tentang keksatriaan Salomo tidak dihubungkan dengan itu semua sebagai bagian utama; tetapi Daud mengatakan bahwa seorang ksatria itu melakukan kewajiban untuk setia terhadap Tuhan, AllahĀ dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa. Sikap terhadap Allah inilah yang menjadi dasar, pondasi seseorang memperoleh presikat, sebutan seorang ksatria.

Setiap orang pasti ingin menjadikan dirinya pantas, ā€œnobleā€, ksatria. Hari ini, kita diingat Daud untuk setia kepada Allah dengan hidup sesuai dengan jakannhidupNya; mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuanNya.