Kamis Paska II-A

April 24, 2020

Kisah Para Rasul 5: 27-33; Yohanes 3: 31-36

Hidup adalah Pilihan. Life is a choice. Itulah yang sering menjadi filosofi banyak orang. Saya ingat pengalaman di Madiun. Saya sering mengajak anak-anak muda untuk pergi-pergi dan kadang singgah di rumah makan. Saya melatih mereka untuk memilih sehingga sebelum turun, saya sudah meminta mereka menentukan pilihan makanan apa yang mereka makan. Ada anak laki-laki badannya agak kekar, tapi berbicaranya lemah lembut. Ketika ditanya apa pilihannya, dia bilang “terserah”. Maka satu anak yang degil memesankan dia tiga jenis makanan: nasi goreng, mie dan soto. Ketika dia menyangkal memesan makanan itu, semua menyanggah dengan mengatakan “Bukankah kamu bilang ‘terserah’?”

Teologi Yohanes mengundang kita untuk memilih. Pilihan yang diberikan adalah .. atau… atau… bukan “atau’. Jadi orang harus memilih satu dari dua. Yohanes sering menggunakan gambaran “terang” dan “gelap”, “Surga” dan “Dunia”, “Atas” dan “Bawah” seperti Perikop hari ini. Yesus dinyatakan sebagai manusia yang datang dari “Atas”, maka Ia berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan urusan “atas” yaitu kehidupan kekal dan sikap yang diperlukannya. Sementara orang-orang Yahudi adalah manusia dari “bawah”, dari “bumi”, maka yang dibicarakan adalah hal-hal duniawi.

Petrus dan Yohanes dari Bacaan Pertama memberi contoh bagaimana mereka memilih pilihan yang jelas. “Kami lebih memilih taat kepada Allah daripada kepada manusia”.

Kita diminta untuk memilih, memutuskan: Mau memilih hidup menurut atau yang “Atas” ataukah yang “bawah”? Kita harus memilih.