Jumat Paska III-A
May 1, 2020
Kis 9:1-20
Mazmur : Mzm 117:1.2
Injil : Yoh 6:52-59
â”Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.” Kalau dibahasakan sekarang, ungkapan ini sama dengan âHih jorok!! Kanibal!!!â Inilah kira-kira pengertian orang-orang Yahudi yang mendengarkan Yesus pada waktu itu. Mereka tidak mampu mengerti kata-kata blak-blakan Yesus. Ayat berikutnya akan kita lihat mereka mengatakan âPerkataan ini keras!â, maka mereka pun meninggalkan Dia.
Mengapa mereka tidak mampu mengerti perkataan Yesus tentang makan dagingNya dan minum darahNya? Karena -mungkin seperti kita- pengertian mereka tentang makan adalah mengunyah-unyak makanan lalu menelannya. Lihat kita di jaman ini kalau makan; mulai saja dari jenis yg kita makan. Orang yg mengajak kami keluar selalu bertanya âmau makan apa?â Artinya apa yang enak untuk mulut kita. Apa yg kita nikmati dari apa yang kita makan? Rasanya. Saya sering minta makanan tanpa micin, banyak orang mentertawakan…âmana enak?!!â
Coba lihat kalau kita makan, dalam keluarga bisa jadi anak makan di depan tv, bapak di seputar meja makan, mamak di dapur. Kalau toh seputar meja makan, masing-masing menghadapi hp nya masing-masing.
Ini jelas menjadi tanda bahwa bagi kita âmakanâ itu adalah mengunyah-unyah makanan lalu kita telan. Bagi Yesus makan itu adalah proses mengunyah-unyah dan menikmati makanan, lalu menelan dan membiarkan lambung kita mencernanya; dan makanan itu diambil sari-sarinya; sari-sari inilah yang diedarkan ke seluruh tubuh. Maka bisa kita bayangkan kalau yang kita makan adalah makanan yang cepat besar karena obat, jangan-jangan obatnya masih tersisa dan ikut kita cerna… banyak fisik anak cepat besar, jangan-jangan sering diberi makan ini.
Kita bisa membayangkan pula kalau yang kita makan adalah Tubuh, Daging Kristus; dan yang kita minum adalah darah Kristus. Maka yang akan beredar dalam sel-sel tubuh kita adalah Tubuh Kristus sendiri; makin hari sel-sel kita akan diubah menjadi sel-sel Tubuh Kristus. Maka tepat lah yang dikatakan Yesus âBarangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekalâ dan yang lebih indah lagi, dikatakan âia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku
dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.â Kehidupan yang kita peroleh dari Kristus sendiri.
Tubuh kita akan mengalami transformasi menjadi Tubuh Kristus sendiri. Transformasi inilahbyang terjadi ketika kita menerima Tubuh Kristus dan memakannya. Transformasi ini pulanyang dialami oleh Saulus. Ia yang mengejar-kejar mereka yang mengikuti Jalan Tuhan, berbalik, bertransformasi menjadi alat Tuhan untuk mewartakan nama Yesus; bahwa Ia adalah Anak Allah.
Para saudara, kita sering menerima dan makan Tubuh Kristus, meskipun akhir-akhir ini hanya secara rohani. Sudahkah proses transformasi itu terjadi dalam hidup kita?