HOMILI MINGGU BIASA XXI, 24 AGUSTUS 2025
October 19, 2025
HOMILI MINGGU BIASA XXI, 24 AGUSTUS 2025
BACAAN INJIL : LUKAS 13 : 22-30
HOMILI : RP AGUSTINUS SUGIANTO, CM
Dalam perjalanan menuju Yerusalem, Yesus ditanya tentang jumlah orang yang diselamatkan. Ia tidak menjawab dengan angka atau kepastian, melainkan mengarahkan kita untuk memperhatikan kualitas hidup diri sendiri, yaitu : “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit.” Pintu sempit ini bukan sekadar sebuah gambaran, tetapi mengingatkan kita bahwa jalan menuju Kerajaan Allah tidak mudah. Dibutuhkan perjuangan, pengorbanan, kesetiaan, dan kesadaran untuk hidup sesuai kehendak Allah. Banyak orang mengira bahwa kedekatan lahiriah dengan Yesus, mendengar pengajaran-Nya, hadir dalam pertemuan umat, bahkan melakukan kegiatan rohani sudah cukup. Namun Yesus menegaskan bahwa bukan sekadar mengenal atau mendengar, melainkan melakukan kehendak Allah dalam hidup nyata. Mereka yang hanya “berdiri di luar” adalah gambaran orang yang puas dengan identitas formal, tetapi tidak sungguh-sungguh mengubah diri. Yesus juga mengingatkan akan adanya kejutan dalam Kerajaan Allah: ada yang terakhir akan menjadi yang pertama, dan ada yang pertama akan menjadi yang terakhir. Artinya ukuran Allah berbeda dengan ukuran manusia. Yang sering dianggap rendah, sederhana, atau kecil di mata dunia bisa justru berharga besar di mata Tuhan, jika hidupnya penuh iman dan kasih.
Pesan untuk kita adalah pertama, iman butuh perjuangan nyata. Masuk pintu sempit berarti rela melepaskan ego,kesombongan, dan dosa, demi kesetiaan kepada Kristus. Kedua, jangan hanya puas dengan rutinitas iman. Kita dipanggil bukan hanya mendengar firman, tetapi melaksanakannya dalam kasih kepada sesama. Ketiga, kerajaan Allah terbuka untuk semua orang. Dari timur, barat, utara, dan selatan setiap orang yang hidup dalam kebenaran akan di jamu dalam pesta Allah.
Semoga Injil ini mengingatkan kita bahwa keselamatan bukan soal banyak atau sedikit, melainkan soal kesungguhan pribadi kita dalam mengikuti Kristus, dengan hati yang rendah, tekun, dan penuh kasih.
PENULIS : Kristian