HOMILI Hari Raya Semua Orang Kudus, 1 November 2025
November 6, 2025
Hari Raya Semua Orang Kudus, 1 November 2025
Homili : RP. Agustinus Sugiyanto, CM
Bacaan Injil : Ā Mat 5:1-12a
Dalam sejarah keselamatan Allah, kita melihat dua kenyataan besar yang terus hadir dan berjuang dalam kehidupan manusia, yakni Kerajaan Allah dan kerajaan kegelapan yang dipimpin oleh setan. Di tengah pergulatan dua kerajaan ini, Gereja hadir sebagai persekutuan umat Allah tempat di mana iman diteguhkan, harapan dipelihara, dan kasih diwujudkan dalam kehidupan bersama. Karena itu, kita diingatkan ājangan pernah kehilangan iman.ā Sebab, siapa yang tetap berpegang pada iman dan percaya bahwa Tuhan adalah penyelamat, dialah yang akan bercahaya dan layak menjadi warga Kerajaan Surga. Gereja menjadi persekutuan yang kuat bukan hanya karena bangunan atau tradisinya, tetapi karena adanya doa yang saling menghidupkan di antara umat beriman. Kita saling menopang dalam doa, saling menguatkan dalam pengharapan, dan saling meneguhkan dalam perjuangan iman di tengah dunia yang penuh tantangan.
Hari Raya Semua Orang Kudus menjadi rahmat yang membahagiakan bagi kita semua. Pada hari ini, Gereja mengundang kita untuk menimba inspirasi dari iman para kudus, Ā mereka yang telah berjuang dengan setia untuk memenangkan Kerajaan Allah. Dalam hidup mereka, iman bukan sekadar kata, melainkan perjuangan yang nyata, penuh pengorbanan, dan dilandasi oleh pengharapan yang teguh akan kasih Allah. Para kudus tidak menjalani hidup yang mudah. Mereka menghadapi berbagai pergolakan, pencobaan, dan gejolak batin. Mengikuti Allah bukan berarti hidup menjadi tanpa masalah, melainkan justru berarti siap untuk memanggul salib dan tetap setia di tengah kesulitan.
Dalam perjalanan iman itu, kita belajar bahwa menjadi kudus bukanlah perkara sederhana; ia adalah panggilan untuk berjuang setiap hari melawan godaan yang ingin memisahkan kita dari kasih Allah. Godaan untuk meninggalkan iman selalu nyata dalam bentuk kesibukan, keputusasaan, atau rayuan dunia yang menjanjikan kemudahan. Namun di tengah semua itu, Allah memberikan rahmat-Nya agar kita mampu bertahan dan tetap setia. Kita semua, tanpa terkecuali, dipanggil untuk menjadi kudus. Panggilan ini bukan hanya untuk para santo dan santa, melainkan juga untuk setiap orang yang mau membuka diri terhadap rahmat Allah dan berjalan dalam kasih-Nya.
Perayaan Hari Raya Semua Orang Kudus ini menjadi momen untuk memperbarui semangat iman. Kita diundang untuk kembali menapaki jalan kebenaran dan kehidupan yang sejati, yaitu jalan menuju persatuan dalam cinta dan kerahiman Allah. Hanya Allah yang mampu memberikan kerahiman sejatiĀ kerahiman yang tidak dapat ditandingi oleh kerajaan mana pun di dunia ini.
Pada akhirnya, kerinduan terdalam hati manusia bukanlah pada hal-hal fana, melainkan pada Kerajaan Allah sendiri, tempat di mana kasih, damai, dan kekudusan menjadi kepenuhan hidup. Semoga melalui perayaan ini, kita semakin rindu untuk menjadi bagian dari kerajaan kasih itu. Kerajaan yang dimenangkan bukan oleh kekuatan dunia, tetapi oleh iman yang teguh dan kasih yang tak pernah padam.
Penulis : Maria Aprilinda