Selasa Pekan Biasa III
January 28, 2020
2Sam 6:12b-15.17-19
Mazmur : Mzm 24:7.8.9.10
Injil : Mrk 3:31-35
Setiap orang perlu merenung: apakah yang paling berharga dalam hidupnya? Kalau dinominalkan, dihitung dengan angka baik dalam rupiah, dollar ataupun mata uang lain, kira-kira berapa nilainya? Mari kita bandingkan apa yang dilakukan Daud.
Daud mempersembahkan seekor lembu dan seekor lembu tambun setiap enam langkahnya. Kita bisa mengklarifikasi: enam langkah ini dalam arti ukuran jangkauan menuju ke tujuan (andaiakan satu langkah berjarak 30 cm; enam langkah berjarak 180 cm)? Atau benar-benar hitungan langkah, sehingga kalau dihitung jangkauan jarak tempuh, bisa jadi pada jarak 180 cm ada lebih dari enam langkah, karena Daud menari-nari. Ia bisa berputar ke sana kemari; ia bisa menyamping kanan, menyamping kiri. Jadi berapa langkah ia buat dari rumah Obed-Edom ke Yerusalem? Dan itu berarti berapa lembu dan lembu tambun yang dikurbankannya? Lebih besar mana dengan nominal yang paling berharga bagi hidup kita?
Terhadap apa yang dilakukan Daud, orang bisa berkomentar ngapain membuang uang sia-sia? Mengapa menghambur-hamburkan harta? Apakah memang Allah memerlukan pengurbanan hal yang sebesar-besarnya itu? Kiranya Daud mau mengajar kita bahwa binatang ternak sebesar apa pun tidak bisa sepadan dengan kemuliaan Allah. Mengapa? Karena segala sesuatu ini milik Allah, ciptaan Allah? Apa yang bisa menambah kemuliaan Allah? Maka itu berarti persembahan material sebesar apa pun tidak akan menambah kemuliaan Allah. Apa yang kita miliki tidak ada artinya bagi Allah.
Lalu, apa yang berkenan pada Allah? Mazmur mengatakan “Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.” (Mzm 50/51). Kalau kita lihat dari perspektif perikop Injil hari ini, yang berkenan Allah adalah “mendengarkan dan melakukan kehendak Allah” (Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Markus 3: 35).