“If you want to change the world, go home and love your family” 
“Kalau kamu ingin mengubah dunia, pulanglah dan cintailah keluargamu”

Mother Teresa

Penulis : Clara Citra


Saat berada di bangku sekolah, kita selalu diajari bahwa institusi pendidikan terutama adalah keluarga. Sejak dahulu, kisah-kisah dalam alkitab menampakkan berbagai warna dan kejadian yang terjadi dalam keluarga. Yesus sendiri pun bertumbuh dan berkembang di keluarga dalam 30 tahun kehidupannya. Ia adalah teladan kita dalam kepedulian dan kasih terhadap keluarga seperti ujaran Paus Fransiskus dalam Amoris Laetitia (2016, surat paus mengenai kasih dalam keluarga). Atas dasar yang sama, Paroki Keluarga Kudus Pontianak menetapkan tema besar DPP 2024 sebagai “KELUARGA BERIMAN”.

Keluarga adalah eklesia domistika atau gereja kecil. “Gereja kecil ini adalah cerminan dari gereja besar (gereja katolik), kalau gereja kecilnya baik gereja besarnya juga baik” ujar Rm. Puji Nurcahyo, CM selaku pastor paroki Keluarga Kudus dalam wawancara mengenai tema besar DPP 2024 (6 Agustus 2024). Hal tersebut juga berarti bahwa keluarga menjadi awal mula kebaikan dan kasih di dalam masyarakat. Kebaikan dan kasih tersebut akan tumbuh dalam iman kita kepada Tuhan. Iman kita adalah relasi kita dengan Tuhan. Maka tema DPP 2024 “Keluarga beriman” merupakan ajakan untuk membangun iman dalam keluarga kita.


Pentingnya Membangun Iman dalam Keluarga

Iman adalah sumber pengharapan dan kasih, memberikan kita ketabahan dan keyakinan dalam melawan arus zaman ini. Bayangkanlah keadaan zaman kita saat ini: kesenjangan ekonomi, persaingan dalam pekerjaan, arus media sosial yang membuat batas benar-salah semakin kabur, budaya sekuler dan hedonisme menggerogoti, hingga situasi politik-agama yang mengherankan. Budaya dalam bekerja dan kesenjangan ekonomi membuat beberapa orangtua begitu sibuk mencari nafkah sampai lalai mendampingi tumbuh kembang anak. Millenial yang terbawa arus media sosial membandingkan diri satu dengan yang lain, terpapar dengan budaya dan moral yang campur aduk, terombang-ambing antara apa yang benar dan salah. Situasi politik yang membenarkan menindas yang lemah dan memperkaya yang berkuasa. Di tengah tantangan zaman ini, iman kita terhadap Allah yang Maha Kasih, Maha Kuasa, dan Maha Adil gampang terancam APABILA kita tidak dibekali dengan fondasi iman yang kuat.

Fondasi iman yang kuat akan dapat dibangun dengan peran keluarga yang aktif dalam pembinaan iman. Keluarga menjadi teladan kasih dan iman kita. Dalam doa Bapa Kami, kita menyebut Allah sebagai “Bapa”. Apakah kita bisa membayangkan Allah sebagai Bapa yang penuh kasih apabila bapa kita di dunia ini berperilaku kasar? Akan sulit tentunya, bahkan suatu pengalaman dibagikan dari salah satu umat di Jakarta bahwa ia bertahun-tahun tidak bisa mengucapkan doa Bapa Kami karena ‘trauma’ yang diberikan ayahnya kepadanya. Allah dalam rancangan keselamatan-Nya melibatkan keluarga sebagai satuan terpenting. Ia memilih Maria dan Yosef secara khusus sebagai Ibu dan Ayah Yesus di dunia, bukan sembarang orang. Sosok Allah dalam Alkitab, magisterium gereja, hingga Trinitas-Nya juga banyak didasari dengan relasi kekeluargaan. Bagaimana kita menanggapi kasih Tuhan dapat tercermin dari kasih yang ada dalam keluarga kita masing-masing.

Pembinaan Iman dalam Keluarga

Dalam memenuhi tema besar “keluarga beriman”, program-program yang DPP Keluarga Kudus Pontianak rancang akan mencakup kegiatan pengajaran, perayaan, penghidupan, hingga pewartaan iman. Kegiatan pengajaran merupakan kegiatan yang berfokus untuk membangun pengetahuan iman. Perayaan iman berfokus pada rasa syukur dan sukacita sebagai buah dari iman kita kepada Tuhan. Kita juga diajak untuk menghidupi iman kita dalam tindakan nyata kasih dan amal. Sedangkan pewartaan yang dilakukan berupa teladan hidup iman yang nyata dan pemberdayaan evangelisasi melalui berbagai media.

Kegiatan Pengajaran yang telah dilakukan seperti rekoleksi orangtua calon baptis, katekumen, persiapan krisma dan komuni, kursus persiapan pernikahan, hingga pendalaman-pendalaman iman dalam lingkungan. Kegiatan yang akan menjadi program utama DPP di tahun 2024 adalah Misi Umat Vinsensian yang akan dimulai Jumat,13 September – Senin, 16 September 2024. Kita juga diajak untuk merayakan iman kita dalam liturgi dan sakramen gereja, yang berpuncak dalam Sakramen Ekaristi. Dari perayaan dan rasa syukur kita atas iman dan kasih Tuhanlah kita memiliki kekuatan untuk melakukan kehendak-Nya. Seperti dinyatakan dalam 1 Yohanes 4:10, “Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita…”. Dalam kasih Tuhan kita memiliki kekuatan dan rahmat untuk menghidupi iman kita. Saat kita menghidupi iman kita, hidup kita akan menjadi pewartaan dan cerminan kasih Allah di dunia ini. Apakah ada kesaksian yang lebih baik daripada kesaksian hidup?


Sebagai umat Paroki Keluarga Kudus Pontianak, hendaknya kita sama-sama mempersiapkan hati untuk mendalami “Keluarga Beriman”. Harapan dicetuskannya tema ini adalah kesatuan kita dalam pendalaman dan refleksi iman di dalam keluarga kita masing-masing. Kesadaran kita sebagai anggota keluarga akan menjadi kunci perubahan diri kita dan keluarga kita dalam kasih Tuhan. Kerjasama dan keterlibatan kita dalam kegiatan paroki dan gereja akan membantu kita dalam pengembangan pengenalan kita akan Allah dan gereja-Nya. Hingga akhirnya, kita sama-sama boleh mengalami sukacita “keluarga beriman” seperti tertuang dalam Mazmur 128:1-6,

“Nyanyian Ziarah,
Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu;
Anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan.
Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,
Dan melihat anak-anak dari anak-anakmu!
Damai sejahtera atas Israel!”

Sumber: 
Surat Paus “Amoris Laetitia” 2016
Wawancara dengan Rm. Puji Nurcahyo, CM mengenai tema “Keluarga Beriman” pada 6 Agustus 2024