Penerimaan Sakramen Krisma 2023

July 10, 2023

Sakramen merupakan sebuah lambang atau tanda atas sesuatu yang lebih tinggi. Dalam Gereja Katolik, sakramen terbagi atas 3 bagian, yaitu inisiasi, penyembuhan dan pelayanan. Sakramen inisiasi terdiri atas Baptis, Ekaristi, dan Krisma. Paroki kita telah melaksanakan liturgi penerimaan Sakramen Baptis dan Sakramen Ekaristi. Untuk menandai kedewasaan iman, orang bisa menerima Sakramen Krisma.

DSCF7004
DSCF7003
DSCF7007
DSCF7006
DSCF7009
DSCF7008
DSCF7013
DSCF7019
DSCF7022
DSCF7027
DSCF7024
DSCF7039
DSCF7040
DSCF7046
DSCF7045
DSCF7050
DSCF7057
DSCF7055
DSCF7051
DSCF7058
DSCF7062
DSCF7059
DSCF7069
DSCF7068
DSCF7064
DSCF7077
DSCF7074
DSCF7083
DSCF7084
DSCF7091
DSCF7094
DSCF7097
DSCF7096
DSCF7113
DSCF7117
DSCF7125
DSCF7127
DSCF7135
DSCF7142
DSCF7137
DSCF7155
DSCF7147
DSCF7162
DSCF7157
DSCF7166
DSCF7164
DSCF7162
DSCF7186
DSCF7181
DSCF7178
DSCF7175
DSCF7190
DSCF7187
DSCF7197
DSCF7193
DSCF7214
DSCF7210
DSCF7218
DSCF7217
DSCF7222
DSCF7221
DSCF7232
DSCF7226
DSCF7237
DSCF7235
DSCF7241
DSCF7251
DSCF7255
DSCF7259
DSCF7267
DSCF7265
DSCF7261
DSCF7264
DSCF7285
DSCF7294
DSCF7301
DSCF7317
previous arrow
next arrow

Mengapa disebut dengan Krisma? Penerimaan Krisma dilaksanakan dengan pengurapan minyak Krisma di dahi dan tamparan di pipi. Pengurapan minyak Krisma adalah lambang bahwa kita resmi menjadi anak-anak Allah yang dewasa, seperti Kristus yang diurapi untuk menunaikan tugas perutusan dari BapaNya: mewartakan kabar gembira kepada orang miskin, menyembuhkan orang yang sakit, memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang (bdk. Lukas 4:18-19). Maka sebagai anak Allah, kita terikat pada tugas yang dilakukan oleh Yesus itu. Dalam penerimaan Krisma, kita “ditampar” oleh Bapa Uskup yang berhak menerimakan sakramen ini; tindakan ini melambangkan bahwa kita telah kuat, kita telah matang sehingga terhadap tantangan, derita, kesulitan seperti apa pun dalam kehidupan sehari-hari, kita akan bertahan, seperti kita tahan terhadap “tamparan” Bapa Uskup. Kita telah menjadi orang dewasa yang tahan banting. Sakramen Krisma ini juga menjadi tanda kedewasaan iman. Maka Sakramen Krisma juga disebut dengan Sakramen kedewasaan atau Sakramen Penguatan, atau Sakramen Konfirmasi.

Paroki Keluarga Kudus melakukan upacara Sakramen Krisma ini pada Hari Minggu Biasa ke XIV tanggal 9 Juli 2023, misa ketiga pukul 08.00. Misa ini dipimpin oleh Bapak Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus didampingi oleh Romo Yulianus Astanto Adi, CM dan Romo Puji Nurcahyo, CM. Sebanyak 110 orang yang akan menerimakan Sakramen Krisma. Mereka semua telah dipersiapkan dengan mengikuti pelajaran mulai bulan Januari 2023 dan dibimbing oleh para pembina dari Seksi Pengajaran Iman. Maka dari itu, umat yang telah menerimakan Sakramen Krisma, memiliki tugas baru yaitu menjadi saksi iman dan mengambil tugas-tugas dengan menjadi bagian dari Kristus. Karena alasan inilah persiapan mereka dilakukan sedini mungkin dan dengan program yang mengintegrasikan nilai-nilai pewartaan ini. Di kelas mereka tidak hanya menerima pelajaran, tetapi mereka diajak untuk mendiskusikan hal-hal di masyarakat yang sedang menjadi isu utama; mereka dilatih untuk bisa menyampaikan ajaran Sosial Gereja tentang masalah-masalah yang ada di masyarakat itu. Mereka juga diajak untuk memberi kesaksian tidak hanya dengan kata, tetapi terlebih dengan tindakan. Mereka diberi kesempatan untuk membantu bapak dan ibu, pekerja, yang membersihkan jalan-jalan raya pada subuh hari dan memberi mereka bingkisan sebagai tindakan karitatif. Pada pertemuan terakhir, mereka diajak untuk merefleksikan nilai-nilai persiapan itu di hadapan Gua Bunda Maria sebagai simbolisasi kesediaan kita untuk meneladan Bunda Maria yang berani mengatakan di usia mudanya, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu itu”..

Dalam perayaan Ekaristi yang agung ini, Bapak Uskup -dalam kotbahnya- mengatakan, “Gereja mengadakan Sakramen Krisma ini, karena Gereja mengakui bahkan kita ini adalah orang lemah, orang yang tidak bisa berbuat apa-apa. Maka kita membutuhkan pertolongan Tuhan. Kita tidak bisa berbuat apa-apa, tanpa pertolonganNya”. Maka Mgr. Agus juga mengingatkan kita untuk tidak perlu sombong, karena kita tidak bisa berbuat baik tanpa campur tangan Tuhan. Semua tindakan kita berasal dari Allah dan bukan dari kekuatan kita saja.

Romo Astanto selaku Pastor Paroki mengajak para peserta Krisma untuk mengucapkan banyak terima kasih atas waktu yang telah disediakan oleh Bapak Uskup di tengah-tengah kesibukannya dan mengingatkan agar kita lebih sering datang kepada Tuhan. “Dalam percapakansaya dengan kepala BNN Kalbar, Brigjen Sumirat, kami berharap, anak-anak jika mengalami masalah jangan pergi ke obat-obatan tetapi sama seperti yang telah dikatakan Bapak Uskup tadi, pergilah kepada Tuhan dan Dia akan memberikan kelegaan.” ujar Romo Astanto.

Perayaan Ekaristi ini ditutup dengan foto bersama, serta Bapak Uskup dan para peserta Krisma diajak untuk bergembira untuk merayakannya bersama para anak-anak Krisma dalam acara ramah tamah.

DSCF7322
DSCF7326
DSCF7330
DSCF7333
DSCF7334
DSCF7335
DSCF7342
DSCF7347
DSCF7346
DSCF7349
DSCF7353
DSCF7359
DSCF7355
DSCF7368
DSCF7363
DSCF7370
DSCF7373
DSCF7371
DSCF7328
DSCF7348
DSCF7375
DSCF7374
previous arrow
next arrow