Pembukaan BKSN 2023
September 4, 2023
Bulan September ditetapkan sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Mengapa? Berbicara tentang Kitab Suci, kita selalu bersinggungan dengan St. Hieronimus. Dia sangat berjasa menerjemahkan Kitab Suci dari bahasa Ibrani ke bahasa Latin. Karyanya ini disebut Vulgata. Penerjemahan Kitab Suci Perjanjian Lama ini membuat dia menemukan jumlah kitab yang lebih banyak daripada Kitab Suci Perjanjian Lama Bahasa Latin yang dipakai pada waktu itu (Septuaginta). Inilah yang nantinya diselesaikan oleh Gereja Katolik dengan istilah “deuterokanonika”. Tidak hanya menerjemahkan, Hieronimus juga membuat komentar-komentar atas terjemahannya itu. Komentar-komentarnya ini menjadi dasar dan sumber usaha penafsiran ayat-ayat Kitab Suci. Perayaan St. Hieronimus jatuh pada akhir bulan September, tanggal 30. Kiranya inilah yang menjadi latar belakang Bapa Gereja Indonesia, yang menetapkan bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional.
Pada bulan Kitab Suci Nasional ini, Umat Katolik se Indonesia diajak untuk mengakrabi Kitab Suci dengan rutin membaca Alkitab. Melalui keakraban ini, umat akan mencintai Kitab Suci dan membacanya. Dengan membaca Alkitab, umat akan mengerti Rencana Keselamatan Allah yang dipenuhi dan dipuncakkan pada pribadi Yesus. Pada tanggal 3 September 2023, pada misa ke-3, Gereja Katolik Keluarga Kudus merayakan Ekaristi sebagai Pembukaan BKSN 2023 yang bertemakan “Allah Sumber Kasih dan Keselamatan”. Ekaristi diawali dengan perarakkan. Beberapa anak membawa flyer BKSN serta membawa kitab suci dan di tempatkan di Panti Imam. Flyers ini bukan untuk menambah unsur dekorasi, tetapi dimaksudkan agar mudah dibaca oleh umat; dengan setiap kali datang ke gereja, mereka akan melihat dan membaca bahwa bulan September ini adalah bulan Kitab Suci, yang mengajak kita untuk mencintai dan membaca Kitab Suci. Umat diingatkan bahwa Allah itu benar-benar sumber kasih dan keselamatan manusia.
Mengapa tema yang dipilih adalah “Allah Sumber Kasih dan Keselamatan” ? Tema BKSN tahun ini tidak diambil dari pemikiran tertentu dan mencari landasannya dalam kitab Yunus dan Yoel, tetapi sebaliknya. Panitia menginginkan agar dengan perayaan BKSN, dalam kurun waktu tertentu umat dapat membaca seluruh Kitab Suci. Pada beberapa tahun ini, Panitia memusatkan pada kitab nabi-nabi, dan tahun ini kita mendalami kitab nabi Yunus dan Yoel. Permenungan atas mereka, melahirkan pesan kuat yang ada pada kedua nabi itu ialah bahwa kasih dan keselamatan itu bersumber dari Allah. Nabi Yunus mewartakan Allah sang Pencipta sebagai sumber keselamatan yang penuh rahmat dan kerahiman yang meminta pertobatan para pendosa, menganugerahkan pengampunan dan melepaskan hukuman. Sementara itu Nabi Yoel, ditengah komunitas Israel yang sedang mengalami keputusasaan, kesukaran dan ratapan karena kehilangan harapan, menyatakan bahwa Allah itu ada dan hadir diantara umatnya. Ia adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia dan berbelaskasih kepada umat-Nya.
Dalam merenungkan tema itu, umat Katolik diajak untuk mengikuti 4x pertemuan mingguan di lingkungan, untuk membaca, mempelajari, membahas, dan merenungkan kitab Yunus dan Yoel secara berurutan: dimulai dengan Mengenai Kasih Allah yang menggerakan evangelisasi diri, menggerakkan pertobatan, menyelamatkan dan mempersatukan. Variasi dan Kreasi pertemuan ini bisa diatur baik dalam Lingkungan sendiri maupun dalam kerjasama dengan seluruh Lingkungan di Wilayahnya. Nanti di akhir bulan, BKSN akan ditutup bersama-sama dalam Ekaristi di gereja Paroki.