Misa Peringatan Hari Disabilitas Internasional
December 5, 2022
“Siapa yang bisa menjelaskan perikop Injil hari ini?” Demikian Romo Astanto Adi CM, Pastor Paroki Keluarga Kudus, membuka homilinya. Tidak seorang pun yang menjawab. Lalu beliau melanjutkan bahwa kalau kita tidak mampu menguraikan dan menjelaskan Kitab Suci, apakah itu berarti Perintah Yesus kita abaikan? Perintah Yesus “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk”, tidak berlaku bagi kita?
Romo Astanto pun meminta kita membuka masker, dan meminta kita semua tersenyum sambil menengok ke orang-orang di sebelah kita. “Siapa yang tidak senang dengan senyuman kita?”, tanya nya; dan tak seorang pun menjawab. Senyum selalu memberi kelegaaan, selalu membahagiaan, selalu memberi kebaikan. Inilah Injil, Inilah pewartaan kabar gembira. Dengan demikian, meski kita memiliki banyak kelemahan, memiliki keterbatasan dan kesusahan, tetapi toh kita masih bisa melakukan hal-hal yang baik, benar, dan membahagiakan orang lain; membuat orang lain merasakan mendapat warta gembira.
Misa ini diselenggarakan di gereja Keluarga Kudus, pada hari Sabtu, 03 Desember 2022 pukul 08.00; tepat di Hari Disabilitas Internasional; sebagai upaya kita untuk menerima saudara-saudari kita yang berkebutuhan khusus seperti penerimaan kita terhadap orang-orang lain. Pada saat sebelum misa dimulai, Romo Astanto juga sempat menyapa para keluarga dan anak-anak berkebutuhan khusus ini. Betapa indah respon yang diberikan dari anak-anak ini pada saat bertemu dengan Romo, hal ini dapat terlihat dari tatapan mata dan raut wajah mereka yang begitu tulus.
Kita juga menginginkan agar keluarga-keluarga tidak merasa malu atas kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga. Kita juga menyadari bahwa beratlah beban keluarga atas anak-anak ini, maka kita juga mohon kekuatan dari Allah agar mereka dikaruniai kesabaran, ketekunan dan kekuatan untuk mendampingi anak-anak itu. Contoh kecil dari ketekunan mereka dalam mendidik dapat terlihat pada saat Doa Bapa Kami, mereka, para orang tua melanturkan doa serta menggandeng tangan anak-anaknya.
Ada sekitar 50 anak penyandang berbagai disabilitas menghadiri perayaan Ekaristi ini. Mereka didampingi oleh orangtua mereka dan juga oleh saudara-saudari mereka.
Setelah perjamuan ekaristi, kami beramah tamah dengan mereka sambil makan dan minum snack sederhana. Kami menyanyi dan menari bersama-sama untuk menyemarakkan acara ini. Kepada mereka yang berkebutuhan kami memberikan kenang-kenangan dan makan siang kepada mereka dan yang mendampingi dan mengantar mereka. Di sela-sela nyanyi dan menari, Sr. In dari komunitas ALMA mengajukan kuis-kuis sebagai sarana membagikan hadiah-hadiah.
Perayaan ini sangat diapresiasi oleh beberapa orang yang hadir; dan mereka sangat puas dengan penyambutan yang hangat. Kita akan menyelenggarakan acara seperti ini 2 kali dalam satu tahun. Karena itu kita akan bertemu kembali pertengahan tahun depan.
Pontianak 03 Desember 2022