Merayakan Hari Orang Sakit se-Dunia Dengan Misa Bersama dan Penerimaan Sakramen Perminyakan
February 26, 2020
Hari orang sakit sedunia (11 Februari) diperingati Gereja Keluarga Kudus, Pontianak dengan meyelenggarakan misa bersama pada Sabtu, 15 Februari 2020 pukul 17.00 WIB. Di dalam misa itu Gereja Keluarga Kudus juga memberikan Sakramen Perminyakan untuk orang sakit dan lansia. Selain itu, panitia juga menyediakan transportasi pengantaran pulang untuk umat yang membutuhkan penjemputan.
Dalam khotbahnya, Pastor Yulianus Astanto Adi, CM mengajak kita untuk datang kepada Tuhan dan berserah kepada-Nya dengan menyesuaikan kehendak kita dengan kehendak-Nya agar memperoleh kelegaan.
“Yesus sangat mengerti tentang perasaan kita, hal itu dibuktikan dengan perkataan-Nya yang ditulis dalam Injil Matius 11:28, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Perkataan-Nya ini menjadi tantangan untuk kita, karena seringkali kita berharap Tuhan yang datang kepada kita bukan kita yang datang kepada-Nya. Datang kepada Tuhan tidak harus ke Gereja, datang kepada-Nya dapat kita lakukan dengan mengarahkan pandangan kita selalu kepada Allah, menyerahkan diri kita kepada Allah, berbicara pribadi dengan Dia dalam waktu senggang kita,” ucap Pastor Astanto.
“Banyak orang yang menganggap penyakit yang ia derita merupakan hukuman dari Tuhan, namun penyakit itu membuat kita berserah kepada-Nya dan ketekunan kita berserah kepada Tuhan akan menjadi inspirasi kepada orang di sekitar kita. Selain itu, berserah kepada Tuhan dapat membuat kita mempunyai kekuatan yang sesungguhnya, yaitu kekuatan rohani untuk tetap setia kepada Tuhan,” lanjut Pastor Astanto.
Seusai misa, Pastor Astanto memberikan Sakramen Perminyakan untuk umat yang memerlukan. Sebelumnya, ia menjelaskan tentang alasan sakramen ini menggunakan minyak, yaitu terinspirasi dari kebiasaan zaman dahulu, para atlet menggunakan minyak agar otot-otot mereka lentur dan penuh kekuatan. Sakramen Perminyakan dilakukan dengan memberikan minyak (tanda salib) di dahi dan di kedua telapak tangan umat.
Untuk membantu keluarga yang mengalami kesulitan untuk datang ke misa orang sakit ini, panitia juga menyiapkan transportasi untuk penjemputan maupun pengantaran.