Kring MTB: Bermula dari Kelompok Doa
March 3, 2020
Penulis: Budi Miank
Bulan Mei 2015. Sejumlah kaum ibu memprakarsai kelompok doa. Mereka menamakannya Kelompok Doa St. Maria. Mereka terdiri atas Ch. Hilaria Nirwana, Yuliana Tiasa, Suriati, dan Ny. Noyus. Ketika itu, kelompok doa ini masih bernaung di bawah Kring St. Stepanus, yang diketuai Stephanus Mudjihardjo.
“Kelompok doa ini untuk melayani umat yang tidak terlayani oleh Kring St. Stepanus karena jumlah dan luas wilayah yang cukup besar,” kata Herkulanus Asrin, Ketua Lingkungan St. Maria Tak Bernoda, “Kelompok doa inilah cikal bakal Kring St. Maria Tak Bernoda.”
Sebelumya, pada 2013, beberapa umat pernah berencana membentuk kring sendiri. Mereka terdiri atas Herkulanus Yanto, Heliodorus, Erwin, Tomi, Santo, Mariono, dan Herkulanus Asrin. “Waktu itu, tugas awal kami mendata tetangga yang beragama Katolik. Tetapi rencana ini tidak berjalan dengan baik. Tidak ada yang mengkoordinirnya,” cerita Asrin.
Tujuan rencana itu, Asrin melanjutkan, agar mudah melayani umat di Kring St. Stepanus yang memiliki wilayah luas dan jumlah warga cukup banyak.
Mengapa kelompok doa St. Maria yang diinisiasi kaum ibu dibentuk pada bulan Mei? “Ini bulan Maria. Sehingga dengan doa dari rumah ke rumah umat lebih mudah untuk melakukan pendataan,” kata Asrin.
Saat itu, lanjut Asrin, belum ada yang mengkoordinir kegiatan kelompok doa tersebut. “Nah, beberapa umat yang sudah terdata berkumpul di rumah Pak Yosep Pangki untuk menentukan siapa yang mengkoordinir kelompok doa tersebut,” kata Asrin.
Pertemuan itu sepakat menunjuk Herkulanus Asrin dibantu beberapa orang lagi untuk bertanggungjawab menangani kelompok doa tersebut. Sejak itu, mulai aktif melakukan doa dari rumah ke rumah seraya mendata jumlah umat Katolik, yang berdomisili di wilayah, yang kemudian menjadi wilayah administrasi Kring Maria Tak Bernoda.
Pada 2016, Paroki Keluarga Kudus Kota Baru, Pontianak melakukan pemekaran kring. Kring Stepanus termasuk dalam rencana pemekaran. Rapat Dewan Pastoral Paroki yang dipimpin Pastor Kepala Paroki, RP Benediktus Basuki Adi Rijanto CM memekarkan Kring Stepanus menjadi empat lingkungan, yakni Kring St. Stepanus, Kring St. Agustinus, Kring St. Petrus, dan Kring St. Maria Tak Bernoda.
“Pemekaran Kring St. Stepanus ini untuk memudahkan pelayanan doa di lingkungan,” kata Romo Bas, waktu itu.
Hingga kini, Kring St. Maria Tak Bernoda terus bertumbuh dan berkembang. Sejak dibentuk 2016, kring ini sudah tiga kali merayakan nama pelindung, yang jatuh pada 8 Desember. Berbagai aktivitas doa dan pengembangan iman
“Kami melayani bina iman anak yang dilakukan setiap Sabtu sore. Kami juga memberikan ruang kepada anak-anak untuk belajar memimpin doa saat doa rosario. Kami senang, anak-anak begitu semangat dan berani untuk menjadi pemimpin,” kata Asrin.
Hingga kini, sudah dua kali pergantian kepengurusan lingkungan. Herkulanus Asrin kembali dipercaya umat untuk mengemban misi pelayanan tersebut. Jumlah umat terus bertumbuh, dari semula berjumlah 26 kepala keluarga sudah menjadi 47 kepala keluarga.(*)