Hari Raya Misa Natal Lansia 2022
December 27, 2022
Pada tanggal 26 Desember 2022, Gereja Keluarga Kudus Pontianak mengadakan Misa Natal untuk Lansia. Hal ini membawa sukacita bagi para Lansia yang hadir dan terlihat dari mimik wajah mereka saat masuk ke dalam gereja. Dengan didampingi anggota keluarga mereka, para lansia duduk memadati bangku-bangku bagian depan dan bagian tengah gereja. Misa dipersembahkan oleh Romo Yulianus Astanto Adi, CM dengan mengenakan kasula berwarna merah karena perayaan Natal Lansia ini (yang seharusnya mengenakan kasula putih) dirayakan tepat pada Pesta St. Stefanus, Martir.
Gereja Katolik Indonesia melalui KWI yang bekerjasama dengan orang Kristen dalam persekutuan gereja Indonesia menentukan tema Natal 2022 dengan mengambil ayat dari cerita tentang orang majus, yaitu “Mereka pun pulang ke Negerinya melalui Jalan Lain”.
Tiga orang majus yang berasal dari berbagai negara, mereka berkumpul untuk mencari Sang Penyelamat dengan panduan bintang. Namun mereka tidak menemukan maksud atau dimana letaknya sehingga mereka meminta ijin kepada Herodes untuk meminta pertolongan. Setelah meminta pertolongan kepada ahli bintang, mereka menetapkan Bethlehem lah tempatnya, dan Herodes meminta mereka untuk memberitahunya jika benar adanya Sang Raja Penyelamat tersebut. Ketika ketiga orang majus itu menemukan Yesus di Bethlehem, Allah mengingatkan mereka untuk pulang melalui jalan lain, karena Allah tahu bahwa Herodes akan melakukan hal jahat. Maka, pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
Setelah menjelaskan singkat mengenai latar belakang dari tema Natal tahun 2022, Romo turun dari altar, berinteraksi dan mengajak para hadirin untuk merenungkan tema tersebut. Renungan diawali dengan sebuah kesadaran mengenai keteraturan atau kebiasaan yang dilakukan oleh para orang tua. Beberapa Lansia pun sharing mengenai kebiasaan yang mereka lakukan seperti mengucap syukur setiap harinya, berkebun, dll. Seringkali para orang tua akan emosi ketika kebiasaan mereka itu diubah atau tidak sesuai dengan biasanya. Maka dari itu, Romo mengajak kita untuk bertobat dan rela untuk mengikuti atau mengubah kebiasaan itu, berani melepaskan ego, amarah, dan melakukan segala sesuatu bukan untuk kenyamanan melainkan melakukan segala sesuatu untuk kehendak Allah. Inilah yang dimaksud Tuhan mengenai “mencari Jalan Lain”.
Setelah misa, para lansia dan hadirin pun diajak untuk ramah tamah, menikmati santapan siang, menyaksikan tari-tarian, serta berbincang ria dengan teman-teman lama ataupun para Romo.