Family Gathering Bersama Rm. Aristanto, MSF.
December 17, 2022
Paroki Keluarga Kudus semarak mempersiapkan Perayaan Kelahiran Yesus, Natal. Persiapan ini tidak hanya soal perayaan yang bersifat pesta atau glamour, tetapi lebih merupakan persiapan bathin. Persiapan ini terjadi pada Masa Advent yang kami susun secara menyeluruh dan berjenjang. Ada beberapa sub-tema yang terkandung dalam Peristiwa Natal, yaitu Damai, Sukacita, Harapan dan Kasih. Tema-tema ini kami hayati secara bertahap dan pada level-level yang makin meningkat mulai dari keluarga sampai dengan tingkat Paroki.
Pada Minggu Adven Pertama, pendalaman sub-tema yang pertama (Damai) ini dilakukan di keluarga-keluarga. Semua anggota keluarga berkumpul di rumah pada hari dan waktu yang telah ditentukan, dan dengan menggunakan module yang telah kami persiapkan, keluarga itu merenungkan dan mendalami nilai Damai di dalam keluarga. Kemudian, kegiatan pendalaman Adven Kedua (Sukacita) dipusatkan di Lingkungan. Keluarga-keluarga berkumpul di Lingkungan untuk mendalami sub-tema Sukacita dengan panduan dari module yang telah kami siapkan. Sub-tema “Harapan” (Minggu Adven ketiga) didalami pada acara kebersamaan di tingkat Wilayah bersama para keluarga-keluarga dari lingkungan-lingkungan. Kami mengharapkan Pengurus Wilayah mengkoordinir pertemuan keluarga-keluarga dari lingkungan-lingkungan di suatu tempat yang memadai. Suasana kekeluargaan dan reflektif mewarnai acara pendalaman Adven dengan tema Harapan ini.
Tema terakhir dari sub-tema Natal ini adalah Kasih. Pembahasan tema ini dipuncakkan pada Tingkat Paroki dalam event kebersamaan keluarga-keluarga Paroki Keluarga Kudus. Keluarga-keluarga dari Lingkungan-lingkungan berkumpul di Gedung Yayasan Kasih Agape Borneo yang terletak di jalan Moh. Yamin nomer 3 Kotabaru-Pontianak, pada hari Sabtu, 17 Desember 2022. Pada event kebersamaan ini, panitia Natal mengundang Sekretaris Jenderal Komisi Keluarga KWI, Rm. Aristanto MSF, untuk mendampingi para keluarga dalam membahas sub-tema “Kasih”. Tidak hanya memberikan materi saja, tetapi Romo Aristanto MSF juga membuat acara-acara yang membuat peserta terbahak-bahak, bergerak-gerak, dan bahkan mengekspresikan kasih mereka satu sama lain.
Sebanyak 200an umat paroki Keluarga Kudus mengikuti acara Family Gathering ini. Acara dibuka dengan puji-pujian oleh para Animator, dan supaya lebih semangat lagi, para peserta diajak oleh Rm. Astanto untuk bergerak dan bernyanyi, “ada satu palu palu palu, ada satu palu menjadi dua, dan seterusnya”. Setelah itu, sesi Rm. Aristanto pun dimulai dengan sesi-sesi. Setidaknya ada 3 sesi yang dibawakan oleh Rm. Aristanto, yaitu mengenai Yusuf, Maria, dan yang terakhir adalah Yesus. Ketiga tokoh ini merupakan perwakilan peran-peran yang harus dihayati dalam suatu keluarga. Beliau menjelaskan bagaimana Yusuf dalam Kitab Suci memerankan diri dalam rencana Allah, demikianlah pula seorang suami harus menyadari tugas dan perannya di dalam keluarga. Demikian pula hanya seorang istri dan anak, perlu belajar memerankan diri secara aktif dalam keluarga dengan meneleadan sikap Bunda Maria dan Yesus dalam rencana Allah dalam sejarah Keselamatan seperti diungkapkan dalam Kitab Suci. Di akhir sesi, anak-anak diajak untuk menyanyikan lagu yang memberikan penghargaan dan penghormatan kepada kedua orang tua. Acara ini benar-benar meneguhkan keluarga-keluarga.
Acara Family Gathering ini penuh dengan ilmu yang dapat mengharmoniskan keluarga para peserta. Selain mendapatkan banyak ilmu, para peserta diwarnai dengan sukacita karena di sela-sela sesi, terdapat banyak door-prize yang dibagikan. Rm. Aristanto pun mengajarkan beberapa gerakan kecil sambil bernyanyi lagu “Tumeta”. Selain itu, Dia juga memutarkan sebuah video “Senam Kewer-Kewer” dan semua peserta pun berjoget ria. Kegembiraan pun terpancar dari setiap wajah peserta ataupun panitia. Tidak hanya kegembiraan, melainkan terdapat beberapa sesi yang membawa para peserta tersentuh dan terberkati, sehingga ada dari antara mereka yang secara spontan mendoakan suami atau istri. Mereka saling berpelukan di dalam keluarga.
Acara ditutup dengan undian door-prize utama, satu kulkas yang jatuh di tangan ibu Maria Tan.