Peringatan Wajib Vincentius A Paulo

October 2, 2025

Misa Perayaan Wajib St. Vincentius a Paulo di Gereja Keluarga Kudus Pontianak, Sabtu 27 September 2025. Misa dipimpin oleh RP Yohanes Thomas Maria Puji Nurcahyo, CM dengan konselebran RP Gregorius Kukuh Nugroho, CM dan RP Agustinus Sugiyanto, CM.

 

 

 

27 September diperingati sebagai Perayaan Pesta St. Vincentius a Paulo, santo pelindung bagi kaum miskin. Ia disebut juga “ Bapak orang miskin “ karena cinta dan pelayannya kepada orang miskin. Lahir pada 24 April 1581 di desa kecil Poy, Dax, Prancis Selatan, ayahnya adalah seorang petani yang miskin. Sejak kecil ia membantu sebagai penjaga ternak. Karena ia seorang anak yang cerdas, atas bantuan dari seorang bangsawan, ayahnya mengirimnya untuk bersekolah. Tamat sarjana teologi di kota Toulouse tahun 1604, namun sebelumnya Vincentius ditahbiskan menjadi imam pada 23 September 1600. Dalamkarya pelayannya sebagai seorang imam, Vincentius mengalami beberapa cobaan. Pernah ditangkap dan diculik oleh bajak laut ketika menumpang dalam sebuah kapal, kemudian dijual sebagai budak di Tunisia, namun dua tahun kemudian ia berhasil melarikan diri dan kembali ke Prancis. Ketika kembali ke Prancis, Vincentius melanjutkan karya pelayanannya sebagai seorang imam di sebuah paroki selama 10 tahun. Pada saat itu, Vincentius melakukan pelayanan dengan mengunjungi tempat-tempat yang tidak terjangkau seperti lorong-lorong sempit dan desa yang jauh, memberikan pelayanan kepada orang-orang miskin, anak-anak yang ditelantarkan orang tuanya, serta orang-orang sakit. Dalam pelayannya itu, Vincentius mengalami kesulitan mendapatkan uang untuk karya pelayanannya. Ia merasa gagal dan mempertanyakan apakah yang Tuhan inginkan dari dirinya. Pertanyaan itu terjawab ketika ia bertemu dengan orang-orang miskin di Chatillon les Dombes dan berkhotbah di Gereja desa Folleville pada tahun 1617. Vincentius terpanggil untuk hidup hanya untuk mengabdi Tuhan dan orang miskin, alih-alih hidup mencari penghasilan untuk diri sendiri. Ia mendapatkan bimbingan rohani dari Fransiskus de Sales, Uskup Geneva. Pada 17 April 1625, Vincentius mengajak beberapa kawan iman yang ia sebut sebagai “ romo-romo CM” (atau romo-romo Lazaris). CM singkatan dari Congregation of the Mission atau Kongregasi Misi, yaitu kelompok romo dan bruder yang bertugas mewartakan sabda Tuhan di desa-desa yang tidak terlayani oleh imam. Seorang CM mengenakan semangat Kristus, yang mewartakan Injil kepada orang-orang miskin. Selain itu, Vincentius juga mendirikan serikat Suster Puteri Kasih (Daughters of Charity) tahun 1633 bersama Santa Louise de Marillac yang misinya sama dengan CM yaitu berkarya rasul di pelosok-pelosok desa, melayani orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Menurut Vincentius cinta kepada Allah dengan sendirinya bermuara dalam karya, yaitu dalam usaha melaksanakan kehendak Allah. Vincentius mewariskan “Lima Keutamaan“ untuk hidup sehari-hari, yaitu kesederhanaan , kerendahan hati, kelembutan hati, mati raga, dan semangat penyelamatan jiwa-jiwa. Santo Vincentius wafat pada 27 September 1660, di usia ke 79 tahun dan dikanonisasi pada 16 Juni 1739 oleh Paus Klemens XII. Motto dari Santo Vincentius yang dipegang umat Kristiani sampai saat ini adalah “Aku harus mencintai sesamaku sebagai Citra Tuhan”.

 

Penulis : Petronela Yani
Editor : Ria