Misa Hari Raya Paskah Lansia 2023
April 16, 2023
PASKA, IMAN AKAN KEBANGKITAN
Paska adalah awal dari iman Gereja. Hanya karena kubur kosong dan beberapa peristiwa penampakan, jemaat Perdana mengimani bahwa Kristus bangkit. Kebangkitan Kristus itu bermakna banyak bagi orang pada jaman itu: terpenuhinya nubuat para nabi, yang meneguhkan bahwa Kristus benar-benar Allah; hidup kekal yang menjadi hakekat semua manusia (maut/kematian dikalahkan oleh kasih Allah), sehingga tidak ada kematian, yang ada adalah kehidupan. Inilah kerinduan para Lansia: menumbuhkan harapan baru akan kehidupan kekal. Maka Lansia pun ingin tetap memuliakan Allah.
Sebagaimana tahun sebelumnya, Paroki Keluarga Kudus mengadakan misa khusus untuk para lansia. Pada tahun ini, Paroki Keluarga Kudus mengadakan Misa Hari Raya Paskah Lansia pada tanggal 15 April 2023. Misa Paska Lansia ini memuliakan nama Tuhan, memekikkan “Alleluia” karena merasa diteguhkan akan penebusan Yesus atas dosa-dosa manusia. Maut karena dosa sebesar apa pun dikalahkan oleh kasih Allah yang penuh dengan kelembutan, kerahiman dan kemurahan hati. Kenyataan yang memberi inspirasi untuk melakukan hal yang sama dalam kehidupan nyata lansia sebagai bentuk dan konsekuensi dari orang-orang yang tertebus: ambil bagian dalam karya penebusan Kristus. Di samping itu, Perayaan Paska Lansia ini juga menjadi wadah dan kesempatan bagi para Lansia untuk berjumpa dengan para kerabat lamanya. Perjumpaan diantara sesama usia akan menguatkan satu sama lain lewat cerita dan kenangan-kenangan kebersamaan, kerjasama, peristiwa lucu dan konyol yang mereka alami. Cerita kenangan masa lalu itu membuat mereka bernostalgia, kembali ke masa muda dan tanpa disadari hidup dan semangat mereka menjadi muda kembali. Dengan demikian semangat mereka juga dimunculkan kembali.
Pada awal perayaan, kehadiran para lansia di dalam gereja disambut dengan ramah oleh para pemandu umat yang cukup tanggap dengan kondisi dan keadaan lansia. Dengan penuh kesabaran mereka menunjukkan dan mengantar lansia ke tempat-tempat duduk. Sebelum misa dimulai, Romo Astanto, yang akan memimpin misa, menghampiri dan menyapa setiap lansia dengan hangat. Para Lansia pun menyambut Romo dengan penuh excitement, terlihat jelas bahwa mereka merindukan perayaan Ekaristi ini.
Seperti biasa, pada saat menyampaikan homili, Romo Astanto turun dari panti imam untuk mengajak lansia berinteraksi, berdialog untuk mendalami pesan Paska yang dihayati oleh para lansia. Mereka diberi kesempatan untuk membagikan pendapat atau pengetahuan mereka tentang makna Paska bagi lansia dan bagaimana menjadi Lansia Kristiani pada jaman ini. Beberapa lansia membagikan penghayatan hidupnya sebagai orang Katolik: bagaimana mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan orang beriman (berdoa pribadi, membaca dan merenungkan Kitab Suci, berdevosi, rajin menerima sakramen, dsb.) dan bagaimana mereka tetap melakukan suatu kegiatan sebagai wujud nyata iman mereka. Lansia yang lain mengangguk-angguk sebagai tanda mereka merasa diteguhkan dengan sharing itu.
Perayaan Misa Lansia ini merupakan kerjasama Seksi Keluarga dan Seksi Liturgi. Setelah misa, Seksi Keluarga juga telah menyiapkan santap siang untuk dinikmati bersama. Hal ini bertujuan agar para lansia dapat kumpul bersama dan merayakan, mengucap syukur atas Perayaan Paskah pada tahun ini. Selain itu, acara juga diisi dengan nyanyian oleh MC dan yang pastinya Romo Astanto juga tidak ketinggalan untuk bernyanyi bersama, berkaroke lagu-lagu lawas, hal ini membuat para lansia lainnya juga ikut bernyanyi bersama. Acara Lansia ini dipenuhi dengan sukacita dan tawa.